Puisi Cinta // mari berbagi puisi cinta |
andi ¶ Senin, 5 November 2012 | 16:08 WIB
ad yg pny pengalamn sex seru g?klo gw ad,gw pernh maen ma sodara gw sndri n cwe berjilbab..yg pny pngalamn,comment gw y?hub gw klo ad yg pernh (085645663515) |
indira dian ¢ Sabtu, 10 November 2012 | 19:11 WIB
idih |
pandz @ Rabu, 13 Februari 2013 | 11:34 WIB
wew |
aku sama akila sama luna sama... β Kamis, 7 Maret 2013 | 10:43 WIB
aku mau cerita pengmalan di depan murid murid sama di depan guru |
ardi.reaper β Sabtu, 9 Maret 2013 | 20:26 WIB
koq gg da truzan.a om |
andi_surabaya ¶ Senin, 11 Maret 2013 | 07:06 WIB
gmn tu crtnya kok bs di depan murid n gru?crta aja gpp |
andi_surabaya ¶ Kamis, 4 April 2013 | 07:09 WIB
Cukur Bulu Sebagai anak paling kecil dari tiga bersaudara, sebenarnya aku tidak merasa mempunyai kekurangan apapun. Jarak kelahiran yang agak jauh dari kakak-kakakku malah membuatku mendapat limpahan kasih sayang dari keluarga. Tapi jalan hidup manusia siapa yang tahu, kadang apapun yang terjadi pada diri kita, tak dapat kita duga. Semua berawal dari kakakku yang paling besar, sebut saja mas Amran. Mas Amran semenjak SMP memang dikenal playboy. Banyak wanita yang mudah dia pikat. Kelakuannya bahkan sering memusingkan orang tuaku. Dulunya, ayahku bekerja di sebuah pabrik tekstil. Tapi karena faktor kesehatan, beliau pensiun dini, lalu buka warung kecil-kecilan depan rumah. Sedangkan ibuku seorang PNS. Usiaku dengan kakak tertuaku terpaut sekitar 13 tahun. Kata ibu, kehamilanku justru tidak disengaja. Tapi beliau menerimanya dengan gembira. Saat lulus SMA, kakakku mengambil program D3. Tapi kuliahnya baru berjalan kira-kira tiga bulan, dia harus mempertanggung jawabkan perbuatanya karena telah menghamili anak gadis orang. Padahal waktu itu usia kakakku baru sekitar 18 tahun. Orangtuaku saat itu sangat terpukul, apalagi diketahui, kehamilan wanita itu telah memasuki bulan keenam. Akhirnya mereka dinikahkan secara diam-diam. Pernikahan mereka tidak berjalan lama, saat bayinya lahir dan baru berusia sekitar lima bulan, mereka berpisah. Sejak itu, banyak sekali wanita yang dibawa kakak ke rumah. |
andi_surabaya ¶ Kamis, 4 April 2013 | 07:10 WIB
Kira-kira dua tahun kemudian, kakakku kembali memutuskan menikahi seorang wanita yang usianya terpaut dua tahun lebih tua darinya. Waktu itu kakakku baru diterima bekerja di pabrik bekas ayah dulu bekerja. Orang tuaku tak bisa berbuat apa-apa. Wanita yang dinikahi kakakku pun sudah bekerja di sebuah bank. Pernikahan baru berjalan enam bulan, tetapi istri kakakku sudah melahirkan. Awalnya kakakku yang nomer dua, perempuan, yang kadang suka mengasuh anak kakakku. Tapi semenjak dia menikah dan diboyong suaminya, akhirnya mereka menyuruh tetangga untuk mengasuh. Belum setahun usia bayi, istri kakakku kembali hamil. Dan akhirnya dikarunia anak kembali. Tapi kembali, pernikahan kakakku dilanda masalah. Tabiat kakakku yang suka main perempuan dan seringnya dia bekerja keluar kota, membuat istrinya tak tahan, dan akhirnya mereka memutuskan berpisah. Belum setahun perceraian, kuketahui istri kakakku sudah menikah lagi dengan teman sekantornya. Anak-anak sendiri karena masih kecil, dibawa oleh istri kakakku. Kembali kakakku suka membawa wanita ke rumah. Warung ayah yang sudah tutup semenjak kakak keduaku menikah dan seringnya dia hanya bisa berbaring di kamar serta ibuku yang bekerja, membuat kakakku leluasa membawa wanita, apalgi di siang hari. Sesekali aku suka memergoki kakakku berduaan di kamar belakang dengan wanita, tapi sepertinya kakakku suka tak acuh. Malah dia suka memberiku uang tutup mulut. Akupun menerimanya dengan senang hati. |
andi_surabaya ¶ Kamis, 4 April 2013 | 07:10 WIB
Ya, aku memang termasuk anak yang polos dulunya. Pergaulanku sendiri hanya sebatas teman-teman sekolah. Di rumah, aku jarang sekali main karena ibuku selalu menyuruhku menjaga ayah. Kadang aku merasa iri dengan kakakku yang sepertinya bebas kemanapun dia mau. Akhirnya saat usiaku 13 tahun, waktu itu aku baru masuk SMP, kembali kakakku menikahi seorang wanita. Tapi kali ini lain, karena wanita ini berjilbab. Pernikahan siri dilakukan kakakku, berdasarkan kesepakatan keluarga. Wanita yang sebaya kakakku, sebut saja mbak Yeti, bekerja sebagai pelayan sebuah toko baju. Kesehariannya sangat ramah. Cara berpakaiannya pun sangat rapi dan sopan. Baju terusan panjang dan jilbab lebar selalu membingkai tubuhnya yang menurutku agak sedikit berisi, tapi menurut teman-teman ibu, bahkan sebagian teman sekolahku yang kadang datang ke rumah, bilang bahwa kakak iparku itu seksi. Meski rumah kami agak jauh dari tetangga lain, tetapi wanita yang dinikahi kakakku kali ini sesekali suka mendapat pujian dari tetanggaku, terutama dari para lelaki muda. Malah ada teman sekampungku yang bilang, kalau dia yang jadi adik iparnya, pasti tiap hari akan mencoba ngintip kalau dia mandi, begitu candanya kepadaku. Aku sendiri sama sekali tidak menggubrisnya. Tapi memang setahun pertama pernikahan, kakakku sepertinya betah di rumah. Pulang kerja pun tak pernah telat. Ibuku sendiri merasa senang, meski mbak Yeti bekerja, tapi dia selalu membantu menyiapkan makanan, bahkan membersihkan rumah. Jika mbak Yeti masuk pagi, biasanya baru sore harinya dia mencuci baju suaminya, bahkan kadang bajuku pun dia cuci. Jika dia kerja siang, paginya selain mencuci, dia juga membantu menyiapkan makanan. Hal itu membuat ibuku senang, kehadiran mbak Yeti sungguh memperingan kerja rumah tangga ibuku |
andi_surabaya ¶ Kamis, 4 April 2013 | 07:11 WIB
Aku sendiri biasanya membantunya menimbakan air jika dia hendak mencuci, ibuku yang menyuruhku, agar mbak Yeti nggak kecapekan. Lama-lama, aku dan mbak Yeti memang jadi akrab. Dia malah sering menyuruhku makan jika dia membuatkan sesuatu. Katanya supaya tubuhku gagah kayak kakakku, tidak kurus seperti sekarang. Yah, tubuhku memang agak kurus, apalagi tinggi badanku yang lumayan, membuat aku kelihatan agak ringkih. Tapi aku sendiri tidak begitu peduli, toh tidak kurus-kurus amat. Selain itu, tak jarang mbak Yeti memberiku uang jajan. Awalnya, kami berpikir kakakku sudah berubah. Kehadiran mbak Yeti yang membuat dia betah di rumah, menyenangkan hati ibuku. Bahkan jika kebetulan mbak Yeti libur, kakakku sering datang siang hari, dan bersenda gurau di kamar dengan mbak Yeti. Tingkah mbak Yeti pun suka aneh, biasanya jika mereka bedua, kulihat cara bicara mbak Yeti suka berbeda, menjadi sedikit genit. Beda jika ada ibuku. |
andi_surabaya ¶ Kamis, 4 April 2013 | 07:11 WIB
Tapi ternyata waktu berkata lain. Setahun lebih pernikahan mereka, kesibukan kakakku menjadikan dia kadang jarang ada di rumah. Semenjak mendapat tugas pengawas pemasaran, kakakku jadi makin sering keluar kota. Meski tidak mengganggu keharmonisan mereka, tapi kadang hal itu membuat mbak Yeti jadi sering melamun. Awalnya tidak begitu kelihatan, maklum jika di depan semua orang, sepertinya tidak ada apa-apa. Tapi jika dia sendirian, tak jarang aku memergokinya sedang melamun. Bahkan sesekali sering aku mendengar keluhannya, walau awalnya aku tidak mengerti, saat dia sedang berdua dengan kakakku, ”Mas, jangan capek terus dong.” katanya. Dan ditanggapi kakakku dengan lenguhan lesu. Semenjak itu, mbak Yeti seperti mencari kesibukan juga. Dia kadang mengambil lembur. Dan kemudian, siang itu, awal dari makin dekatnya hubunganku dengan mbak Yeti... Siang itu, hari begitu panas. Aku sebenarnya baru pulang dari sekolah dan sedang makan, tapi karena udara panas, aku memutuskan untuk mandi. Aku lihat bak mandi kosong, akhirnya aku yang sudah tak berpakaian, menimba air. Sedang asyik menimba, tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka. Aku sendiri tidak begitu kaget saat kemudian mbak Yeti nongol dan tersenyum. “Maaf, kirain nggak ada orang.” katanya. Aku tidak merasa malu dan biasa saja, bahkan saat mata mbak Yeti terus memandang kelaminku. ”Mbak mau apa?” kataku, sambil kemudian aku perlahan mengambil handuk yang mengantung tak jauh dariku, dan melilitkannya ke pinggang. “Mbak nggak kuat, sakit perut!” katanya. “Ya udah, mbak dulu aja.” kataku. Aku pun kemudian keluar. |
andi_surabaya ¶ Kamis, 4 April 2013 | 07:12 WIB
Setelah itu, tak ada hal yang luar biasa, hanya kulihat mbak Yeti selalu tersenyum ke arahku. “Mbak kok pulang cepat?” kataku. “Iya, minta ijin, nggak enak badan.” katanya. Setelah itu, aku langsung masuk kamar, mengerjakan tugas-tugas sekolah. Bahkan ketika ibu pulang, aku masih asyik di kamar. Besoknya, saat pulang kerja, mbak Yeti mengetuk pintu kamarku. ”Mbak bawa martabak,” katanya. Aku langsung keluar, hari sekitar jam tiga sore, kulihat mbak Yeti membawa martabak ke kamar depan, ”Biasa, ayah lagi baca di kasurnya.” kata mbak Yeti tanpa ditanya. “Dari kemarin panas aja ya?” tambahnya lagi. “Iya, mbak, padahal tadi aku sudah mandi, tapi tetep keringetan.” kataku. ”Jadi tadi nimbanya bugil lagi?” kata mbak Yeti, aku hanya nyengir. “Kamu nggak malu ya kepergok mbak?” tanyanya lagi. “Nggak sadar, mbak. Tapi nggak apa-apa, mbak kan bukan orang lain.” kataku polos. Tiba-tiba tangan mbak Yeti mengusap-usap pundakku. “Mbak juga mau mandi, baknya penuh nggak?” katanya. ”Tadi sih masih setengah. Nggak apa-apa, nanti aku isi.” jawabku sambil makan martabak. ”Ya udah, makan dulu aja.” katanya, kemudian dia masuk ke kamarnya. Tak lama dia keluar. Saat itu kulihat dia berpakaian daster dengan belahan sangat rendah. Bisa kulihat tonjolan payudaranya yang besar dan montok. Di tangannya ada handuk, BH, jilbab, dan celana dalam. Dia kemudian duduk di sampingku. “Duh, panas ya?” katanya sambil mengipas-ngipaskan tangan. |
andre pisces £ Kamis, 11 April 2013 | 14:01 WIB
gmna yang buat kita sllu menghanyallll |
Rara Djakarta Timoer ◊ Sabtu, 13 April 2013 | 21:38 WIB
Aq lg cr cwo buat TTM Syarat: 1. Usia 40 thn ke atas 2. Domisili Jakarta (meet 2 greet) 3. Serius (bkn org iseng) 4. Jujur bkn yg ska ngaku2 5. No ABG Cp : 087880276141 |
andi_surabaya ¶ Senin, 15 April 2013 | 11:22 WIB
Cwe/Cwo yg punya pengalaman incest (sex dengan keluarga sendiri), sms gw 083854909287(gw andi di surabaya). kita saling berbgi pengalaman.gw td mlem maen ma kakak gw ndri,,seru abis.. |